Begitu Hebat Alam Ini Mengajari Kita


Perbuatan terpuji yang di mulai dari cara berfikir, berbicara dan bertindak yang di dasari oleh sebuah itikad untuk tidak merugikan orang lain adalah wujud dari niat baik. Sifat dan keadaan seseorang yang dapat di katakan lurus hati dan tulus tanpa niatan untuk berbohong dan ataupun berbuat curang ini adalah sebuah kejujuran, dan kejujuran adalah mata uang yang berlaku di mana-mana.
Berani memberi masukan kepada siapapun juga, jika merasa hal itu benar dan baik untuk bersama. Karena kerukunan dan keharmonisan hubungan antar sesama merupakan dimensi kebahagiaan dan alat untuk mencapai kebahagiaan adalah cinta.Namun andai ada benci (kebencian) itulah cinta yang di sakiti.

Kita tidak pernah tahu kapan kita akan menuai apa yang kita tabur dan kapan kita akan menerima keuntungan dari waktu dan tenaga kita. Tetapi imbalannya selalu datang dan ketidakpastian kedatangannya akan membuat hidup ini semakin menarik. Yang kita miliki sekarang adalah hasil dari benih yang kita taburkan selama ini. Jika saat ini kita memiliki persahabatan yang akrab dan hubungan kasih sayang, itu karena sebelumnya kita telah menyiapkan ladangya dan menanam benihnya.

Begitu hebat Alam ini mengajari kita...
Alam sungguh mengagumkan, ia (alam) memberi kita lebih banyak dari yang kita berikan.

Sobat..
" Lihat pada saat kita menanam satu biji semangka, kita tidak hanya menuai satu biji saja tetapi kita akan menuai (memanen) satu keranjang bahkan satu truk biji buah semangka "

Indahnya alam mengajari kita dan ini akan santun bagi apapun yang kita lakukan, tetapi yang pertama kita lakukan adalah, kita harus ke ladang dan mulai mencangkul.

Kita tidak bisa memilih berapa tahun kita akan hidup, tetapi kita bisa memilih berapa banyak kehidupan yang akan di isi pada tahun-tahun ini. Kita hanya hidup sekali, tetapi jika kita menjalaninya dengan benar, maka sekali berarti cukup. Untuk sebuah senyuman yang kita berikan ke orang lain maka banyak senyuman yang kita terima. Kemarahan yang kita lepaskan terhadap orang lain, menghasilkan besarnya kemarahan yang sama yang di kembalikan oleh orang banyak.