1000 Cermin Di Gunung



Dahulu, di sebuah desa kecil yang berada di lereng gunung, ada sebuah rumah yang di kenal dengan " Rumah Seribu Cermin "

Sobat Rimba...
Suatu hari seekor anjing kecil sedang berjalan-jalan di desa itu dan melintasi “rumah seribu cermin” ia tertarik pada rumah itu dan memutuskan untuk masuki melihat-lihat apa yang ada di dalamnya.
Sambil melompat-lompat ceria ia menaiki tangga rumah dan masuk melalui pintu depan. Telinga terangkat tinggi-tinggi. Ekornya bergerak-gerak secepat mungkin. Betapa terkejutnya ia masuk kedalam rumah, ia melihat ada seribu wajah ceria anjing-anjing kecil dengan ekor yang bergerak-gerak cepat. Ia tersenyum lebar, dan seribu wajah anjing kecil itu juga membalas dengan senyum lebar, hangat dan bersahabat.
Ketika ia meninggalkan rumah itu, ia berkata pada dirinya sendiri, 
“ Tempat ini sangat menyenangkan, suatu saat aku akan kembali mengunjunginya”

Kemudian
Sesaat setelah anjing itu pergi, datanglah anjing kecil yang lain. Namun anjing yang satu ini tidak seceria anjing yang sebelumnya. Ia juga memasuki rumah itu. Dengan perlahan ia menaiki tangga rumah dan masuk melalui pintu. Ketika berada di dalam, ia terkejut melihat ada seribu wajah anjing kecil yang muram dan tidak bersahabat. Segera saja ia menyalak keras-keras, dan dibalas juga dengan seribu gonggongan yang menyeramkan. Ia merasa ketakutan dan keluar dari rumah sambil berkata pada dirinya sendiri.
“Tempat ini sungguh menakutkan, aku takkan pernah mau kembali kesini lagi”

Sobat Rimba... Apa hikmahnya ?
• Semua wajah yang ada di dunia ini adalah cermin wajah kita sendiri

• Wajah bagaimanakah yang tampak pada orang-orang yang anda jumpai ?
• Seperti apakah wajah yang anda ingini ?
• Begitu juga dengan alam, gunung, laut, tebing yang tampak saat ini adalah wajah kita sendiri.

Bagaimana ALAM mengajari kita sobat !!!
• Alam sungguh mengagumkan, ia memberi kita lebih banyak dari yang kita berikan
• Lihat pada saat kita menanam satu biji labu, anda tidak hanya menuai satu biji, tapi anda akan menuai satu keranjang bahkan menuai satu truk labu
• Prinsip ini berlaku, berlaku bagi apapun yang kita lakukan, tetapi sobat… yang pertama kita lakukan adalah “Kita harus ke ladang dan mulai mencangkul”