Penanggulangan Bencana Pada Gunungapi


Dalam penanggulangan bencana letusan gunungapi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu persiapansebelum terjadi letusan, saat terjadi letusan dan sesudah terjadi letusan.

1. Sebelum terjadi letusan dilakukan :
  • Pemantaun dan pengamatan kegiatan pada semua gunungapi aktif
  • Pembuatan dan penyediaan Peta Kawasan Rawan Bencana dan Peta Zona ResikoBahaya Gunungapi yang didukung dengan dengan Peta Geologi Gunungapi
  • Melaksanakan prosedur tetap penanggulangan bencana letusan gunungapi
  • Melakukan pembimbingan dan pemeberian informasi gunungapi
  • Melakukan penyelidikan dan penelitian geologi, geofisika dan geokimia digunungapi
  • Melakukan peningkatan sumberdaya manusia dan pendukungnya sepertipeningkatan sarana dan prasarananya
2. Setelah terjadi letusan :
  • Menginventarisir data, mencakup sebaran dan volume hasil letusan
  • Mengidentifikasi daerah yang terancam bahaya
  • Memberikan saran penanggulangan bahaya
  • Memberikan penataan kawasan jangka pendek dan jangka panjang
  • Memperbaiki fasilitas pemantauan yang rusak
  • Menurunkan status kegiatan, bila keadaan sudah menurun
  • Melanjutkan memantauan rutin

Dimana saja gunungapi di Indonesia ?

Gunung tersebar di Indonesia jumlahnya lebih dari seratus
Jumlah sebaran gunungapi di Indonesia

Daerah
Tipe-A
  Tipe-B
  Tipe-C
  Jumlah
Sumatera
13
12
6
31
Jawa
21
9
5
35
Bali
2
-
-
2
Lombok
1
-
-
1
Sumbawa
2
-
-
2
Flores
16
3
5
24
Laut Banda
8
1
-
9
Sulawesi
6
2
5
13
Kep.Sangihe
5
-
-
5
Halmahera
5
2
-
7
129





Klasifikasi Gunungapi Di Indonesia
  • Tipe AGunungapi yang pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600
  • Tipe BGunungapi yang sesudah tahun 1600 belum lagi mengadakan erupsimagmatik, namun masih memperlihatkan gejala kegiatan seperti kegiatan solfatara
  • Tipe CGunungapi yang erupsinya tidak diketahui dalam sejarah manusia,namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola pada tingkah lemah

Pos pengamatan Merapi, Kaliurang (sumber http://jogjasiana.com)


Prosedur Tetap Tingkat Kegiatan Gunungapi
  • Aktif Normal (Level I)
    Kegiatan gunungapi berdasarkan pengamatan dari hasil visual,kegempaan dan gejala vulkanik lainnya tidak memperlihatkanadanya kelainan
  • Waspada (Level II)
    Terjadi peningkatan kegiatan berupa kelainan yang tampak secaravisual atau hasil pemeriksaan kawah, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya
  • Siaga (Level III)
    Peningkatan semakin nyata hasil pengamatan visual/pemeriksaankawah, kegempaan dan metoda lain saling mendukung.Berdasarkan analisis, perubahan kegiatan cenderung diikutiletusan
  • Awas (Level IV)
    Menjelang letusan utama, letusan awal mulai terjadi berupa abu/asap. Berdasarkan analisis data pengamatan, segera akandiikuti letusan utama