Mengapa Ada Kilat dan Geledeg Saat Gunung Kelud Meletus

Pakde yang ahli Geologi berbagi catatan tentang saat gunung Kelud meletus dibarengi kilat dan gledeg, kenapa bisa terjadi ? Pada saat erupsi (letusan) Gunung Kelud malam hari sangat jelas terlihat kilatpun menyambar-nyambar. Kilat seringkali kita lihat pada waktu hujan karena ada awan. Mengapa dan bagaimana hal ini dapat terjadi saat gunung meletus tanpa ada hujan dan awan ?

Petir dan geledek yang menyambar saat Gunung Kelud meletus

Gejala ini waktu sekolah sudah diberitahukan yaitu gejala “elektro statis“. Kemungkinan sudah banyak yang tahu. Tetapi gejala “listrik diam” ini cukup mengherankan mengapa cukup kuat di sekitar gunung meletus ? 
Gaya elektrostatik adalah tarik-menarik antara muatan negatif elektron dan muatan positif inti atom. Gejala ini sudah lama dikenal dan salah satu gejala yang paling sering dijumpai adalah petir. Karena petir merupakan gejala elektrostatik.


Gejala gaya elektrostatik sudah dikenal lama dengan fenomena petir, juga rambut berdiri ketika memegang sebuah bola yang memiliki muatan elektrostatis. Gejala ini juga mudah dilihat ketika melihat balon yang seolah menempel pada dinding ataupun tangan.
Balon yang seolah-olah menempel pada dinding ataupun kaca ini sebenernya mengalami interaksi elektrostatik. elekron-elektron yang ada pada dinding dan pada karet balon akan mengumpul pada sisi yang berdekatan. Elektron akan bermuatan negatif sehingga elektron ini akan menempati sesuai dengan kelompoknya. Muatan yang berbeda akan saling tarik-menarik dan muatan yang tidak sejenis akan tolak menolak. Balon yang berjauhan dengan dinding akan memiliki distribusi muatan yang relatif merata ketimbang balon yang berdekatan dengan dinding seperti terlihat pada gambar balon itu.



Cara lain untuk membuat sebuah benda bermuatan listrik statis adalah dengan menggesek-gesekkan dua benda yang tidak bersifat konduktif (bukan logam) dengan cara searah. Ini dimaksudkan agar terjadi polarisasi atau pengumpulan muatan listrik statisnya. Yang sering terjadi adalah ketika menggunakan sisir plastik. Setelah dipakai sisir ini akan memiliki muatan listrik statis juga. Kenapa sisir ? Karena kalau kita sisiran kan searah.

Selalu ada kilat menyambar abu volkanik
Yang terjadi disekitar letusan gunungapi ini adalah pergeseran atau gesekan antara material yang keluar dari lubang semburan. Material berupa pasir, serta kerikil dan debu ini saling bergesekan juga dengan dinding ketika keluar dari dalam tanah sana. Artinya terjadi gesekan searah dari bawah keatas. Walaupun di dalam sana alirannya bukan mulus (laminer) bahkan  kemungkinan besar turbulens. Tetapi secara menyeluruh merupakan gerakan kesatu arah keatas. Disinilah menyebabkan material-material yang keluar dari kawah gunungapi ketika meletus ini akan memilki muatan listrik statis yang menyebabkan rambut berdiri.


Kalau masih kurang yakin berikut adalah gejala listrik statis pada semburan sebuah Gunung Semeru (2005). Mekanisme dalam gunung api lebih dahsyat yaitu munculnya petir diantara material letusan. Disebelah ini gambaran petir diantara semburan letusan gunung semeru di Indonesia.

Hal yang sama juga terjadi di Gunung Kelud pada gambar diatas itu. Dan terlihat indah di Gunung Eyjafjallajokull

Petir yang menjadi sumber lighting bagi fotografer